Suarageram.id – Puluhan pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah 3 (PKPS 3) pada Minggu (15/12/2024).
Kegiatan pelatihan kepemimpinan dengan mengusung tema “pengokohan jiwa kepemimpinan pengurus Salimah dan bersiap menuju Ormas besar di Kota Tangerang Selatan” acara tersebut dihadiri oleh 71 pengurus Salimah yang terdiri dari pengurus cabang dan pengurus daerah se- Kota Tangerang Selatan.
Ketua pengurus daerah (PD) Salimah Kota Tangerang Selatan ustazah San Soesilawati yang lebih dikenal dengan sapaan ustadzah Susan mengatakan,
kegiatan PKPS 3 ini sangat penting bagi pengurus Salimah untuk meningkatkan pengetahuan dan juga skill mereka tentang organisasi dan Kesalimahan.
“Saya mengajak agar pengurus Salimah untuk dapat berperan aktif di masyarakat dan juga dapat berperan untuk mendukung serta mensukseskan program-program Salimah dengan sepenuh hati,” harap ustazah San Soesilawati.
Pada kegiatan PKPS 3 ini lanjut ustazah Susan, peserta diberikan materi tentang kepemimpinan situasional yang disampaikan oleh ustadzah Unggul Hidayati, selaku Ketua Bangwil dan SDM Pengurus Pusat (PP) Salimah.
Dalam kesempatan yang sama ustadzah Hidayati menyampaikan materi keteladanan kepimpinan situasional yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, tentang, Otoriter/tegas dalam perjanjian hudaibiyah. Pendelegasian, Mushab bin Umair yang diutus ke Madinah. Dan Partisipatif/musyawarah perang Uhud dan perang Khandaq.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang hubungan perilaku kepemimpinan situasional serta perbedaan leadership dan manajemen.
Pada materi berikutnya, tentang proses Pengambilan Keputusan yang disampaikan oleh dr. Ainun Mardhiyah, selaku Bangwil dan SDM Pengurus Pusat Salimah.
dr Ainun menyampaikan materi terkait proses pengambilan keputusan dan hambatan-hambatannya dalam penyelesaian masalah serta otoritas pimpinan dan juga keterlibatan anggota dalam sebuah organisasi.
Dalam sesi materi kedua ini, narasumber mengajak kepada para peserta pelatihan untuk berperan aktif dalam kelompok guna merumuskan keputusan yang ada dalam studi kasus.
“Alhamdulillah, dalam sesi ini para peserta pelatihan kepemimpinan terlihat sangat antusias dari masing-masing kelompok untuk berperan aktif dalam mempresentasikan hasil diskusinya hingga akhir kegiatan berlangsung.