Suarageram.id –Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, menjajaki kerja sama dalam bentuk dialog dan diskusi bertemakan akidah terjaga dan kerukunan umat terpelihara ditengah tengah keberagaman pemeluk agama di Kabupaten Lebak.
Acara dialog dan diskusi bertemakan Teras Acara tersebut akan dilakukan live melalui Radio Multatuli FM Rangkasbitung. Selain itu, Teras acara di Multatuli FM Rangkasbitung itu merupakan kesepakatan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lebak, karena sebelumnya PWI Banten, FKUB, dinilai sukses menyelenggarakan bedah buku tentang kerukunan umat beragama karya FKUB untuk mengisi Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025.
Ketua PWI Banten, Rian Nopandra mengatakan jika pihaknya kembali bekerjasama dengan FKUB Lebak dan Diskominfo Lebak untuk menggelar acara diskusi yang akan dilakukan di Radio Multatuli FM. Kegiatan ini merupakan terusan atau tindak lanjut dari acara sebelumnya yang telah digelar, yaitu diskusi bedah buku tentang kerukunan umat beragama karya FKUB dalam rangka Hari Pers Nasional(HPN) 2025.
“Kita kembali bekerjasama dengan FKUB Lebak untuk menggelar acara Teras Acara yang akan dikemas dalam diskusi, dialog tentang kerukunan umat beragama di Lebak,” kata Rian Nopandra, Jumat (14/03/2025).
Hal yang sama dikatakan oleh Zubaedy Haerudin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) Kabupaten Lebak. Kata Haerudin, pihaknya bersama PWI Banten dan Diskominfo Lebak sepakat jika kerukunan umat beragama perlu terus dipelihara. Karena itu itu butuh sosialisasi dan di informasikan kepada masyarakat, dengan begitu tepat kiranya jika FKUB mengajak PWI Banten dan Diskominfo Lebak untuk bersama sama menyuarakan betapa pentingnya kerukunan umat beragama di masyarakat ditengah kemajemukan.
“FKUB dan Kominfo akhirnya sepakat, kerukunan hidup antar umat beragama perlu terus dipelihara, disosialisasikan, dan diinformasikan kepada khalayak Kabupaten Lebak khususnya. Karena itu sangat cocok kiranya jika PWI Banten ikut bergabung, karena saya menilai jika PWI mempunyai kemampuan untuk menjadi corong informasi tentang kerukunan umat beragama,” kata Ketua FKUB Lebak, Zubaedy Haerudin.
Dalam pelaksanaannya nanti, pasca-Ramadan 1446 H ini, FKUB sebagai pemasok utama bahan dialog, lalu PWI sebagai pencari segala sesuatu informasi mengenai kehidupan antar umat beragama, dan Dinas Kominfo sebagai pengolah bahan agar jadi layak siar, di samping sebagai produser dan presenter.
“FKUB, PWI, dan Kominfo bekerja sama dan sama-sama bekerja dengan cara dan ciri masing-masing, untuk Lebak yang aman, iman, uman, dan amin,”kata Haerudin pula.
Narasumber untuk teras acara ini, yang dibawakan dengan gaya dialog santai itu, akan melibatkan (secara bergiliran), terdiri dari Pemerintah Kabupaten Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Polres Lebak, Kodim 0603 Lebak, DPRD Lebak, Kemenag, Badan Kesbangpol, MUI, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain-lain.
“Kita ajak semua berdialog, sesuai dengan tema,” kata Haerudin lagi.
Kerukunan hidup antar umat beragama di Kabupaten Lebak selama ini relatif baik, tak ada gejolak, apalagi sampai kontak fisik antar umat beragama. Di Kabupaten Lebak sendiri, hidup pemeluk enam agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu), dengan mayoritas pemeluk agama Islam yang tersebar di 28 kecamatan. Pemeluk agama lain terkonsentrasi di Kota Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak.
Di samping itu ada pula pemeluk Aliran Kepercayaan Kepala Tuhan Yang Maha Esa (Sunda Wiwitan) terpusat di lingkungan masyarakat adat Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Jumlah mereka mencapai 13.000-an orang sampai semester 1 tahun 2024.